Selasa, 05 Januari 2010

Pengembangan Masyarakat

Dalam pengertian umum Pengembangan Masyarakat selalu indentik dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk merespon atau mensikapi terhadap sebuah kondisi yang tidak baik bagi masyarakat. Baik itu kondisi ekonomi social, politik maupun lingkungan. Respon tersebut biasanya diwujudkan dalam bentuk-bentuk Pengembangan Masyarakat yang dimaksudkan untuk mengubah kondisi yang sedang masyarakat hadapi. Pengorganisasian yang dimaksudkan untuk mengubah kondisi yang lebih baik, dengan demikian upaya Pengembangan Masyarakat dipandang sebagai upaya untuk menghasilkan sebuah keadaan yang baru dan lebih baik.



Pengembangan Masyarakat juga diidentikan sebagai upaya penyadaran masyarakat tentang perlunya perubahan yang berangkat dari diri masyarakat sendiri. Pengembangan Masyarakat tidak mempercayai bahwa perubahan akan datang dengan sendirinya cepat atau lambat. Perubahan yang hakiki dalam bingkai Pengembangan Masyarakat adalah perubahan yang berangkat dari keadaan masyarakat dan masyarakat sendiri yang mengubahnya. Di sinilah urgensi Pengembangan Masyarakat dalam mendorong terjadinya perubahan yang bukan berasal dari luar masyarakat tetapi direncanakan secara sadar oleh masyarakat sendiri. Dalam rangka merencanakan perubahan inilah dibutuhkan upaya-upaya pengorganisasian yang terencana, terkendali dan berbasi pada kebutuhan masyarakat sendiri.

Untuk mewujudkan kondisi seperti diatas bukanlah suatu yang mudah, Kebiasaan masyarakat yang terbiasa dengan pola top-down (kebijakan yang telah ditentukan dari atas), paternalistic menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam Pengembangan Masyarakat. Banyak strategi yang telah ditempuh oleh para perancang pengembangan masyarakat (Swasta, NGO dan Pemerintah), akan tetapi tidak begitu banyak yang efektif mampu mendorong kreatifitas masyarakat dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalahnya sendiri secara tepat dan berkelanjutan.

Padahal kadangkala menurut pemahaman kita apa yang sudah kita lakukan di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat dan pendamping masyarakat sudah melakukan perannya seperti yang diharapkan, namun disadari bahwa hasil yang dicapai belum maksimal bahkan tidak jarang gagal

Untuk mengatasi hal tersebut ada dua hal yang paling mendasar yang seharusnya menjadi fokus perhatian yaitu: Pertama, upaya peningkatan dan pengembangan kemampuan masyarakat menjadi prioritas utama di dalam pengorganiasian masyarakat, agar masyarakat mampu melakukan perbaikan dan pembaharuan di wilayahnya yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setempat. Kedua, upaya peningkatan dan pengembangan kemampuan para perencana dan fasilitator masyarakat dalam merancang dan mengelola program agar dapat mengidentifikasi permasalahan, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkannya mampu berperan sebagai mitra sejajar dengan masyarakat.

Tidak ada komentar: